Berani berkomitmen dan menyatakan keseriuannya dalam menjalani hubungan bisa menjadi tanda bahwa si dia siap untuk berumah tangga. Namun, tentunya itu tidak dapat hanya dipercaya melalui kata-kata. Bagaimana Anda tahu jika kekasih Anda siap untuk menikah?
Seperti dikutip dari Genius Beauty, psikolog terkemuka menyatakan bahwa keputusan laki-laki siap mengucapkan selamat tinggal pada kehidupan lajangnya dipengaruhi oleh satu faktor, yakni jam biologis mereka sendiri.
Menurut Profesor Carol Morgan, setiap orang memiliki ritme biologis yang menentukan usia untuk menikah. Jika wanita mengamati pasangannya, dia akan dapat menemukan empat kriteria untuk menentukan apakah telah tiba saatnya dan apakah pria itu sudah siap untuk berumah tangga.
Sebuah tim khusus melakukan survei kepada 2.500 pria berusia 17 tahun hingga 70 tahun. Dan dari hasil survei tersebut ditemukan, keengganan pria untuk mengunjungi bar favorit, klub tari dan tempat nongkrong lainnya adalah sinyal pertama jika si pria itu siap untuk terikat komitmen pernikahan.
Para pria yang disurvei mengaku, ketika ingin menikah, mereka merasa semakin malas berada di tempat-tempat tersebut. Dan tanda kedua adalah, kemandirian finansial. Prioritas dari mayoritas laki-laki cenderung terkonsentrasi pada keamanan masalah keuangan sebelum memiliki keluarga. Jika si pria masih belum bisa membayar tagihan sendiri, tidak mungkin ia siap untuk memikul tanggung jawab membangun sebuah keluarga.
Dan sinyal yang ketiga adalah munculnya keinginan untuk menjadi seorang ayah. Hal ini dapat dengan mudah disimpulkan, ketika ia menikmati dan merasa nyaman saat bermain dengan anak-anak orang lain.
Tanda keempat adalah saat seorang wanita melihat seorang pria mulai berperilaku seperti seorang suami. Dalam kasus ini, misalnya, ia akan membuat rencana untuk masa depan bersama mereka dan akan memperkenalkan wanita itu kepada keluarga besarnya.(vivanews.com)
Menurut Profesor Carol Morgan, setiap orang memiliki ritme biologis yang menentukan usia untuk menikah. Jika wanita mengamati pasangannya, dia akan dapat menemukan empat kriteria untuk menentukan apakah telah tiba saatnya dan apakah pria itu sudah siap untuk berumah tangga.
Sebuah tim khusus melakukan survei kepada 2.500 pria berusia 17 tahun hingga 70 tahun. Dan dari hasil survei tersebut ditemukan, keengganan pria untuk mengunjungi bar favorit, klub tari dan tempat nongkrong lainnya adalah sinyal pertama jika si pria itu siap untuk terikat komitmen pernikahan.
Para pria yang disurvei mengaku, ketika ingin menikah, mereka merasa semakin malas berada di tempat-tempat tersebut. Dan tanda kedua adalah, kemandirian finansial. Prioritas dari mayoritas laki-laki cenderung terkonsentrasi pada keamanan masalah keuangan sebelum memiliki keluarga. Jika si pria masih belum bisa membayar tagihan sendiri, tidak mungkin ia siap untuk memikul tanggung jawab membangun sebuah keluarga.
Dan sinyal yang ketiga adalah munculnya keinginan untuk menjadi seorang ayah. Hal ini dapat dengan mudah disimpulkan, ketika ia menikmati dan merasa nyaman saat bermain dengan anak-anak orang lain.
Tanda keempat adalah saat seorang wanita melihat seorang pria mulai berperilaku seperti seorang suami. Dalam kasus ini, misalnya, ia akan membuat rencana untuk masa depan bersama mereka dan akan memperkenalkan wanita itu kepada keluarga besarnya.(vivanews.com)