Konsep belajar dapat digunakan sebagai jalan untuk memahami arti belajar yang sesungguhnya. Beberapa devinisi belajar dikemukakan oleh para pakar. Sudjana(1990: 6) mengataka bahwa belajar adalah suatu perubahan yang relative permanen dalam suatu kecenderunga tingkahlaku sebagai hasil praktek dan latihan. Selanjutnya Slameto (1992: 15) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan belajar pada hakekatnya merupakan suatu kegiatan yang dilakka secara sadar untuk menghasilkan suatu perubahan, menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai ( Uno, 2007: 54).
Menurut Fajar (2004: 10) belajar adalah suatu proses perubahan dari dalam diri seseorang (pelajar, mahasiswa) untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui atau diketahui tetapi belum meyeluruh tentang suatu hal. Melalui belajar seseorang dapat menigkatkan kualitas dan kemampuannya dan jika dalam pembelajaran seseorang tidak endapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan maka dapat dikataka bahwa orang tersebu sebenarnya belum mengalami proses belajar, atau orang tersebut mengalami kegagalan dalam proses belajar.
Suryabrata (2007 : 232) mengatakan bahw aterdapat beberapa hal pokok devinisi belajar sebaga berikut : (1) belajar itu membawa perubahan aktual maupun potensial, (2) perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, dan (3) perubahan itu terjadi karena usaha. Dan menurut Sagala ( 2010: 31) belajar adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang untuk memperoleh pengetahuan kognitif, efektif, psikomotor melalui proses interaksi.
Menurut Hamalik (2001: 36) belajar adalah modifikasi atau memperkuat tingkah laku melalu pengalaman dan latihan. Lebih lanjut Hamalik mengatakan bahwa belajar juga dapat diartikan sebagai salah satu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkunganya. Sejalan dengan itu Ratumanan (2002: 1) mngatakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai hasil latihan dan pengalaman. Dengan demikian belajar dapat diartikan sebagai suatu tahapan aktivitas yang menghasilkan perubahan perilaku dan mental yang relative tetap sebagai bentuk respon terhadap situasi atau sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya.
Baharuddin dan wahyuni (2007: 12) mengatakan bahwa kemampuan manusia untuk belajar merupakan karakteristik penting yang membedakan manusia dengan mahluk hidup lainnya. Belajar mempunyai keuntungan, baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Bagi individu kemampuan untuk belajar secara terus menerus akan memberikan kontribusi terhadap perkembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi massyarakat belajar mempunyai peran penting dalam mentransmisikan budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi. Sedangkan Abuddin (2004: 9) mengatakan bahwa proses belajar tidak berlangsung alamiah, tetapi proses balajar terjadi apabila terdapat kondisi-kondisi tertentu yang mendukung baik internal maupun eksternal. Pada bagian internal dari situasi belajar muncul dan berasal dari memori individu yang belajar, sedangkan bagian eksternal dari situasi belajar adalah adanya pengalaman-pengalaman dari stimulus eksternal yang memberikan informasi kepada individu yang belajar. Hasil belajar dapat diukur dari tinggi rendahnya kemampuan belajar seseorang yang ditunjukkan oleh adanya perubahan perilaku sebagai hasil pengalamannya.
Proses belajar adalah komplek sekali, tetapi dapat dianalisis dan diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau asas-asas belajar. Hal ini dilakukan agar kita dapat memiliki pedoman dan teknik belajar yang baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah: (1) balajar harus bertujuan, (2) belajar memerlukan bimbingan, baik bimbingan dari guru atau buku pelajaran itu sendiri, (3) belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari sehingga diperoleh pengertian-pengertian, (4) belajar memerlukan latihandan ulangan agar apa-apa yang telah dipelajari dapat dikuasainya, (5) belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara dinamis antara murid dan lingkungannya, (6) belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai tujuan, dan (7) belajar dapat dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan ke dalam bidang praktek sehari-hari (Aqib, 2002: 45)
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat difahami bahwa belajar dapat membawa perubahan tingkah laku bagi manusia, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Perubahan-perubahan tersebu akan dapat membantu terhadap perkembangan hidupnya dalam memecahkan permasalahan dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Download serta lihat artikel lainya di sini dan salam sukses semoga bermanfaat
Download serta lihat artikel lainya di sini dan salam sukses semoga bermanfaat