![]() |
Foto Ayahandaku Tercinta Almarhun La Ndisi |
Cerita ini mengingatkanku pada Ayahandaku yang tercinta yang telah dipanggil oleh sang Khaliq semoga cerita ini menyentu hati kalian.
Bagi seorang yang sudah dewasa,
yang sedang jauh dari orang tua,
akan sering merasa kangen dengan mamanya.
yang sedang jauh dari orang tua,
akan sering merasa kangen dengan mamanya.
bagaimana dengan ayah ?
Mungkin karena mama lebih sering menelpon untuk menanyakan keadaanmu
Tapi tahukah kamu,
jika ternyatt ayah lah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu ?
Saat kecil,
mamalah yang lebih sering mendongeng.
Tapi tahukah kamu bahwa sepulang ayah bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan pada mama, apa yang kamu lakukan seharian.
Saat kamu sakit batuk/pilek,
ayah kadang membentak
"sudah dibilang! jangan minum es!".
Tapi tahukah kamu bahwa ayah khawatir ?
Ketika kamu remaja,
kamu menuntut untuk dapat izin keluar malam.
ayah dengan tegas berkata "tidak boleh !"
Sadarkah kamu bahwa ayah hanya ingin menjagamu ?
Karena bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat berharga.
Saat kamu bisa lebih dipercaya,
Ayah pun melonggarkan praturannya.
Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan ayah adalah menunggu di ruang tamu dengan sangat khawatir.
Ketika kamu dewasa, dan harus kuliah di kota lain.
Ayah harus melepasmu.
Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Dan ayah sangat ingin menangis.
Di saat kamu memerlukan ini-itu, untuk keperluan kuliahmu, ayah hanya mengernyitkan dahi.
Tapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.
Saat kamu diwisuda.
ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untuk kamu.
ayah akan tersenyum dan bangga
Sampai ketika teman pasanganmu datang
untuk meminta izin mengambilmu dari ayah
ayah akan sngat berhati-hati dalam memberi izin
Dan akhirnya..
Saat ayah melihatmu duduk dipelaminan brsama seorang yang dianggapnya pantas,
Ayahpun tersenyum bahagia
Apa kamu tahu,
bahwa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis?
ayah menangis karena ayah sangat bahagia.
Semoga Putra/putri kecilku yang manis berbahagia bersama pasangannya
Setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk
Dengan rambut yang memutih dan badan yang tidak lagi kuat untuk menjagamu penyesalan tiadalah arti jika ayah kita pergi untuk selama-lamanya tanpa bakti kita terhadapnya…
Mungkin karena mama lebih sering menelpon untuk menanyakan keadaanmu
Tapi tahukah kamu,
jika ternyatt ayah lah yang mengingatkan mama untuk meneleponmu ?
Saat kecil,
mamalah yang lebih sering mendongeng.
Tapi tahukah kamu bahwa sepulang ayah bekerja dengan wajah lelah beliau selalu menanyakan pada mama, apa yang kamu lakukan seharian.
Saat kamu sakit batuk/pilek,
ayah kadang membentak
"sudah dibilang! jangan minum es!".
Tapi tahukah kamu bahwa ayah khawatir ?
Ketika kamu remaja,
kamu menuntut untuk dapat izin keluar malam.
ayah dengan tegas berkata "tidak boleh !"
Sadarkah kamu bahwa ayah hanya ingin menjagamu ?
Karena bagi ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat berharga.
Saat kamu bisa lebih dipercaya,
Ayah pun melonggarkan praturannya.
Kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan ayah adalah menunggu di ruang tamu dengan sangat khawatir.
Ketika kamu dewasa, dan harus kuliah di kota lain.
Ayah harus melepasmu.
Tahukah kamu bahwa badan ayah terasa kaku untuk memelukmu?
Dan ayah sangat ingin menangis.
Di saat kamu memerlukan ini-itu, untuk keperluan kuliahmu, ayah hanya mengernyitkan dahi.
Tapi tanpa menolak, beliau memenuhinya.
Saat kamu diwisuda.
ayah adalah orang pertama yang berdiri dan bertepuk tangan untuk kamu.
ayah akan tersenyum dan bangga
Sampai ketika teman pasanganmu datang
untuk meminta izin mengambilmu dari ayah
ayah akan sngat berhati-hati dalam memberi izin
Dan akhirnya..
Saat ayah melihatmu duduk dipelaminan brsama seorang yang dianggapnya pantas,
Ayahpun tersenyum bahagia
Apa kamu tahu,
bahwa ayah sempat pergi ke belakang dan menangis?
ayah menangis karena ayah sangat bahagia.
Semoga Putra/putri kecilku yang manis berbahagia bersama pasangannya
Setelah itu ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk
Dengan rambut yang memutih dan badan yang tidak lagi kuat untuk menjagamu penyesalan tiadalah arti jika ayah kita pergi untuk selama-lamanya tanpa bakti kita terhadapnya…
Semoga cerita ini bermanfaat dan selalu mencintai Ayahanda kita sampai akhir hidupnya melalui bakti anaknya.