Wanita paling cantik adalah ia yang selalu merasa nyaman dengan dirinya sendiri tanpa harus mengingini kehidupan orang lain. Nyaman itu tercipta saat ia tak pernah sibuk untuk selalu tampil kekinian hanya untuk mendapat pengakuan dari manusia, karena ia tahu bahwa dirinya akan menjadi cantik saat ia hanya mengharap penilaian dari Allah semata. Berikut adalah beberapa tips mujarab agar anda selalu cantik setiap saat, berikut penjelasannya :
1. Agar wajah selalu segar, berseri-seri, dan cantik, cucilah minimal 5 kali sehari yaitu dengan air wudhu. Jangan langsung dikeringkan oleh handuk, biarkan menetes dan kering sendiri. Lalu ambillah sajadah, shalat, berdzikir, berdoa.
2. Untuk menghilangkan stress, salah satu penyebab kerut di wajah, perbanyaklah 'olah raga'. Jika tidak ada waktu untuk pergi ke studio fitness, sport-gym, dll, cukup dengan memperbanyak shalat-shalat sunnat.
3. Dengan shalat berarti kita menggerakan seluruh tubuh. Konsultasikan semua keluh kesah kita pada Dzat Yang Maha Tahu - Allah SWT dengan dzikir dan doa.
4. Untuk pelembab, agar awet muda, gunakanlah senyum. Tidak hanya di bibir tapi di hati juga. Katakan pada diri sendiri anda adalah cantik dan tidak memerlukan segala macam operasi plastik.
5. Untuk mendapatkan bibir cantik, bisikkan kalimat-kalimatAllah, tidak berkata bohong, atau menyakiti hati orang lain, tidak dipakai menyombongkan diri atau takabur.
6. Agar tubuh langsing, singset dan mulus, lakukan diet yang teratur yaitu dengan berpuasa seminggu 2 kali, Senin dan Kamis. Jika kuat, lebih bagus lagi berpuasa seperti nabi Daud AS. Makanlah makanan halal, perbanyak sayuran, buah-buahan, air putih.
7. Untuk mengembangkan diri, sebarkan salam dan sapaan. Dengan demikian kita akan banyak dikenal dan disayangi.
Dalam hidup ini semua yang kita lakukan akan bernilai ibadah jadi cobalah bertanya dengan Allah SWT apa yang harus kita lakukan????
Jempol: Ya Tuhan, aku ingin mengadu kepada-Mu. Akhir-akhir ini, aku selalu sibuk. Aku capek! Sampai autis!”
Telunjuk: Aku juga capek
Jari Tengah: Aku juga. Tapi, herannya, seolah-olah aku bergerak sendiri.
Jari Manis: Kadang aku juga punya tugas untuk menjepit.
Kelingking: Aku juga. Tapi, aku menerimanya sebagai ibadah. Ini mungkin peran yang harus kami jalankan. Aku yakin teman-teman jari yang lain menganggapnya sebagai tasbih kepada Allah.
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah dan Jari Manis pun langsung menimpali: Betul...betul...betul...
Malaikat: Ohhh begitu. Berarti sudah tidak ada masalah dong?!
Jempol: Kalau sebagai sarana ibadah, bagi kami tentu pasti. Tapi masalahnya....
Malaikat: Masalahnya apa?
Jari Tengah: Aku heran, kenapa kami seolah-olah bergerak sendiri. Kadang-kadang di luar kesadaran kami. Kami bergerak meng-KLIK” doa-doa yang aku anggap bagus. Aku “KLIK” artikel, hadis, ayat Al-Quran, dan semua hal yang belum tentu kami suka, tetapi kami harus meng-KLIK.
Jempol: Iya begitu. Aku yang paling capek. Orang yang konon merasa memiliki aku, selalu meng-KLIK doa di FB melalui keypad handphone.
Telunjuk: Aku juga sering pakai laptop dan PC.
Malaikat: Ooooh. Ini kebanyak Jamaah Facebook toh?
Kelingking: Ea...ea...ea...
Malaikat: Sudah ikuti saja apa kemauannya. Tapi, jangan lupa kebiasaan tasbihmu. Jadikan gerakanmu itu sebagai media untuk beribadah kepada Allah.
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah, Jari Manis dan Kelingkin menjawab dengan kompak: Ea...
Malaikat: Nah begitu.
Jempol: Tapi, sebenarnya siapa yang memerintahkan kami untuk bergerak?
Telunjuk: Iya, kami semua merasakan, seolah-olah digerakkan oleh sesuatu. Kalau digerakkan untuk meng-KLIK hal-hal yang baik nggak apa-apa. Tapi, kadang kita meng-KLIK gambar porno. Hehehe
Jari Tengah: Mau tidak mau kita kan ketularan getahnya.
Kelingkin: Kita jadi ikut menyaksikan. Hehehe. Bukan ngintip. Tapi, kita memang disitu.
Jempol: Jadi bagaimana? Kami harus bagaimana?
Malaikat: Tenang...Jalankan saja peran kalian. Lalu, berdoalah semoga orang yang konon merasa memiliki jari kalian bisa sadar. Yang menggerakan mereka adalah hatinya, baik sadar maupun tidak sadar.
Telunjuk: Iya kami tetap bertasbih dan berdoa. Kami juga tahu tugas kami nanti sebagai saksi atas apa yang dilakukan manusia di dunia.
Kelingking: Kami sadar itu. Semoga hati manusia tergerak pada hal-hal yang baik.
Telunjuk: Tapi, apa mungkin dengan meng-KLIK “LIKE” atau “SUKA” atau mengetik kata “AMIIN” di sebuah posting doa di Facebook, lalu manusia dapat pahala? Dianggap sebagai kebaikan? Akan dikabulkan?
Malaikat: Itu bukan urusan kalian! Kamu pikir, siapa yang menggerakkan hati mereka?
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah dan Jari Manis sepakat menjawab: Allah...
Malaikat: Nah, mungkin juga awalnya dengan meng-KLIK suka atau mengamini doa. Lalu, getar hatinya dalam hati mengingat Allah secara sembunyi-sembunyi. Hati manusia, siapa yang tahu?
Kelingking: Benar!
Telunjuk: Apakah bisa dikatakan sebagai pahala hanya sekedar amin dan dikabulakan doanya?
Malaikat: Itu urusan Allah. Implikasi kesadaran batin manusia bisa melalui banyak hal. Hari ini, besok, minggu depan, bulan depan, bisa jadi efek kesadarannya muncul. Begitu juga efek dan implikasi sebuah ilmu, kadang dia tidak berimplikasi secara langsung.
Jempol, Telunjuk, Jari Tengah dan Jari Manis menjawab: EA....EA....EA....
Malaikat: Bisa jadi, melalui pergaulan di FB yang positif, mereka bisa belajar, beribadah, bersosialisasi, membantu orang, saling menasihati, berbagi ilmu dan sebagainya. Dan, bukan hanya
jari yang mempunyai peran. Mata, telinga, tangan, hidung, perut dan sebagainya. Mereka menjalankannya.
Jempol: Uang buat beli pulsa juga punya peran ya? Hehehe
Malaikat: EA....EA... insyaAllah dan semoga bermanfaat